Pengertian teori dalam ilmu sosial adalah model atau kerangka pikiran yang menjelaskan fenomena alami atau fenomena sosial tertentu. Fenomena tersebut dirumuskan, dikembangkan, dan dievaluasi menurut metode ilmiah. Dalam istilah ilmiah, teori itu benar-benar sebuah hipotesis yang telah terbukti kebenarannya sesuai dengan fakta-fakta dan yang memiliki kualitas prediktif. Suatu teori harus dapat diuji kebenarannya, karena jika tidak, maka dia bukanlah suatu teori.
Dalam ilmu sosial yang sangat dinamis pengujian atas sebuah teori adalah keniscayaan. Teori-teori yang sudah ada sebelumnya belum tentu dapat diterapkan kembali dalam perkembangan interaksi antar manusia yang semakin kompleks dan untuk itu kemudian munculah teori-teori baru yang dapat mementahkan teori-teori lama. Dan disinilah penggunaan dan pemilihan teori dalam sebuah penelitian menjadi sangat penting.
Secara umum istilah teori dalam Ilmu Sosial mengandung beberapa pengertian:
- Teori adalah abstraksi dari realitas.
- Teori terdiri dari sekumpulan prinsip-prinsip dan definisi-definisi yang secara konseptual mengorganisasikan aspek-aspek dunia empiris secara sistematis.
- Teori terdiri dari teorema-teorema yakni generalisasi yang diterima/terbukti secara empiris. (Pengertian teorema adalah sebuah pernyataan, sering dinyatakan dalam bahasa alami, yang dapat dibuktikan atas dasar asumsi yang dinyatakan secara eksplisit atau pun yang sebelumnya disetujui).
Berdasarkan pengertian-pengertian tersebut, dapat disimpulkan bahwa dalam ilmu sosial pada dasarnya merupakan “konseptualisasi atau penjelasan logis dan empiris tentang suatu fenomena”.
Suatu Teori pada hakekatnya merupakan hubungan antara dua fakta atau lebih, atau pengaturan fakta menurut cara-cara tertentu. Fakta tersebut merupakan sesuatu yang dapat diamati dan pada umumnya dapat diuji secara empiris. Teori merupakan hubungan dua variabel atau lebih, yang telah diuji kebenarannya. Variabel merupakan karakteristik dari orang-orang, benda-benda atau keadaan yang mempunyai nilai-nilai yang berbeda, misalnya usia, jenis kelamin, dsb.
Teori sebagai buah pikir manusia tentu tidak datang begitu saja, penemuan atas sebuah teori disandarkan pada suatu hasil penelitian dan pengujian secara berulang-ulang hingga menghasilkan sebuah hipotesis dan beranak menjadi sebuah teori. Baca Proses Pembentukan Suatu Teori
Dalam kehidupan sehari-hari kita sering menjumpai teori yang dikontraskan dengan praktik yang ada atau teori dengan fakta. Teori tidak selamanya selalu sama dengan fakta yang terjadi pada kenyataannya, atau das sollen dengan das sein-nya tidak sama, bertentangan, teori seolah menjadi entitas yang berbeda dengan faktanya. Maka tidak heran jika kini banyak penelitian-penelitian hukum khususnya yang mencoba untuk menguji kebenaran teori dengan fakta.
Teori dalam Ilmu Sosial – Padamu Negeri