Teori akuntansi berisi keseluruhan analisis dan komponennya yang menjadi sumber acuan untuk menjelaskan dan memprediksi gejala atau peristiwa dalam akuntansi.
Teori akuntansi merupakan seperangkat konsep, definisi dan proposisi yang saling berkaitan secara sistematis yang diajukan untuk menjelaskan dan memprediksi fenomena atau fakta.
Teori akuntansi akan merupakan seperangkat hipotesis yang bersifat deskriptif sebagai hasil penelitian dengan menggunakan metode ilmiah tertentu. Istilah ini juga sering dimaksudkan sebagai suatu penalaran logis yang memberikan penjelasan dan alasan tentang perlakuan akuntansi tertentu dan tentang struktur akuntansi yang berlaku dalam suatu wilayah tertentu.
Teori akuntansi membahas proses pemikiran atau penalaran untuk menjelaskan kelayakan prinsip atau praktik akuntansi tertentu yang sudah berjalan atau untuk memberikan landasan konseptual dalam penentuan standar atau praktik yang baru.
Dari pernyataan di atas dapat disimpulkan bahwa teori akuntansi merupakan penalaran logis, gagasan-gagasan mendasar, atau gagasan-gagasan yang berkaitan dan konsisten.
Proses penalaran logis tersebut dapat disebut sebagai perekayasaan. Hasil perekayasaan dalam hal ini dapat berupa seperangkat prinsip umum, seperangkat doktrin, atau suatu struktur/kerangka konsep-konsep yang terpadu.
Prinsip umum, doktrin, atau kerangka tersebut berfungsi untuk:
- Acuan pengevaluasian praktik akuntansi yang berjalan
- Pengarah pengembangan praktik dan prosedur akuntansi baru
- Basis penurunan standar akuntansi
- Titik tolak pengujian dan perbaikan praktik berjalan
- Pedoman pemecahan masalah potensial
Perspektif Teori Akuntansi
Bila akuntansi diberlakukan sebagai sains, teori akan merupakan penjelasan ilmiah. Bila akuntansi diberlakukan sebagai teknologi, teori ini diartikan sebagai penalaran logis.
Manapun perlakuan yang dianut, teori ini akan berisi pernyataan-pernyataan yang berupa baik penjelasan ataupun pembenaran tentang suatu fenomena atau perlakuan akuntansi.
Aspek Sasaran Teori
Aspek sasaran ini mendasari pembedaan teori akuntansi menjadi positif dan normatif.
- Penjelasan positif berisi pernyataan tentang sesuatu seperti apa adanya sesuai dengan fakta atau apa yang terjadi atas dasar pengamatan empiris.
- Penjelasan normatif berisi pernyataan dan penalaran untuk menilai apakah sesuatu itu baik atau buruk atau relevan atau tak relevan dalam kaitannya dengan kebijakan ekonomi atau sosial tertentu.
Aspek Tataran Semiotika
Teori ini dapat dibedakan atas dasar sasaran bahasan dan pemahaman menjadi:
- Semantis, berusaha menjawab apakah elemen-elemen statement keuangan benar-benar merepresentasikan apa yang memang dimaksudkan dan untuk meyakinkan bahwa makna yang terkandung dalam simbol pelaporan tidak disalahartikan oleh pemakai.
- Sintaksis, berusaha untuk memberi penjelasan dan penalaran tentang apa yang harus dilaporkan, siapa melaporkan, kapan dilaporkan dan bagaimana melaporkannya.
- Pragmatis, membahas reaksi pihak yang dituju oleh informasi akuntansi. Apakah informasi sampai ke yang dituju dan diinterpretasi dengan tepat merupakan masalah keefektifan komunikasi.
Verifikasi teori merupakan prosedur untuk menentukan apakah suatu teori valid atau tidak.
- Teori akuntansi normatif dievaluasi validitasnya atas dasar penalaran logis yang melandasi teori yang diajukan.
- Teori akuntansi positif dinilai validitasnya atas dasar kesesuaian teori dengan fakta atau apa yang nyatanya terjadi.
Dengan demikian, status teori akuntansi akan menjadi sains setara dengan pengertian teori dalam astronomi, ekonomi, fisika, biologi dan lain sebagainya. Teori akuntansi juga dapat didefinisikan sebagai sains yang berdiri sendiri yang menjadi sumber atau induk pengetahuan atau praktik akuntansi.
Teori Dasar Akuntansi