Permainan bola ping pong atau sering disebut juga dengan olahraga tenis meja merupakan salah satu jenis permainan yang menggunakan meja sebagai tempat atau media memantulkan bola. Bola yang digunakan tersebut harus melewati net lawan yang berada di bagian tengah lapangan.
Beberapa ahli juga berpendapat jika pengertian dari olahraga tenis meja ini adalah permainan bola tangkis yang dimainkan di atas sebuah meja serta memiliki 2 hingga 4 orang pemain. Adapun alat yang digunakan dalam permainan ini adalah kayu yang memiliki lapisan karet serta sebuah bola yang memiliki ukuran sebesar buah jeruk nipis.
Sejarah Tenis Meja di Dunia
Awal mula munculnya olahraga tenis meja ini lebih dikenal dengan sebutan whiff whaff. Sekitar abad ke 19 masehi, bangsa Inggris tercatat sebagai negara yang mempopulerkan olahraga tenis meja ini untuk pertama kalinya. Saat itu, para bangsawan atau orang-orang kalangan atas di Inggris sering memainkan olahraga ini seusai melakukan makan malam. Mereka juga melakukan olahraga tenis meja ini di dalam ruangan.
Dalam perkembangannya, para tentara Inggris yang saat itu sedang berada di India juga sering memainkan olahraga tenis meja ini. Seiring berjalannya waktu, para tentara ini pun membawa pulang permainan ini ke Inggris. Untuk memainkan olahraga tenis meja, para pemain menggunakan beberapa buku yang disusun rapi di atas meja dan berfungsi sebagai net atau jarring di tengah meja. Sementara dua buku lainnya digunakan sebagai pemukul bola tenis meja.
Sekitar tahun 1901, konsep dari permainan tenis meja ini pun mulai berubah. Saat itu seseorang yang bernama E. C Goode mulai membuat permainan tenis meja yang lebih modern di mana beliau menambahkan selembar karet yang berbintik-bintik pada kayu yang telah diasah. Di tahun yang sama, beberapa turnamen olahraga tenis meja pun dibuat sehingga masyarakat pun semakin mengenal dan menyukai permainan ini.
Dibalik kepopuleran olahraga tenis meja, ternyata beberapa penguasa di Rusia juga sempat melarang kehadiran olahraga tenis meja. Mereka menganggap jika permainan tenis meja dapat memberikan efek samping terhadap penglihatan para pemainnya.
Meskipun pernah mengalami pro dan kontra, perkembangan olahraga tenis meja semakin berkembang di dunia. Perkembangan tenis meja yang semakin popular di dunia ini ditandai dengan lahirnya sebuah organisasi yang menaungi tenis meja.
Tepatnya pada tanggal 15 Januari 1926, Dr. George Lehmen yang berasal dari Jerman mencetuskan sebuah organisasi tenis meja dunia yang dikenal dengan nama Internationa Table Tenis Federation (ITTF). Presiden pertama dari organisasi tenis meja tingkat dunia ini dipimpin oleh seseorang yang berkewarganegaraan Inggris yaitu Hown Ivor Montagu.
Ketika pertama kali dibentuk, ITTF memiliki 8 negara yang ikut serta berpartisipasi sebagai anggota. Kedelapan negara tersebut adalah Inggris, Polandia, Swedia, Jerman, Prancis, India, Jepang, dan juga Cekoslovakia.
Kejuaraan tenis meja Eropa diklaim sebagai kejuaraan dunia pertama dalam dunia tenis meja. Setelah kejuaraan dunia ini digelar maka semakin ramai pula negara-negara yang ikut berpartisipasi pada pertandingan yang diadakan selanjutnya. Sejak tahun 1926, kejuaraan tenis meja tetap rutin diadakan.
Namun, karena terjadinya perang dingin sekitar tahun 1938, kejuaraan tenis meja terpaksa dihentikan. Di tahun 1946, ketika perang dunia telah usai, kompetisi tenis meja ini kembali digelar dan dipusatkan di negara Prancis. Masa naik turun dari olahraga tenis meja ini tidak menjadikan olahraga ini kehilangan peminatnya. Hingga hari ini, pertandingan tenis meja masih tetap digelar bahkan telah masuk menjadi bagian dari olimpiade dunia.
Sejarah Tenis Meja di Indonesia
Istilah ping pong sebenarnya lebih popular di kalangan masyarakat Tionghoa. Namun, seiring berjalannya waktu istilah tersebut telah berubah menjadi nama tenis meja bagi masyarakat Indonesia. Menurut sumber sejarah, olahraga tenis meja masuk ke Indonesia sekitar tahun 1930.
Ketika itu, olahraga ini hanya dimainkan di sekitar balai-balai pertemuan orang-orang Belanda yang menjadikan tenis meja sebagai hiburan semata. Orang-orang yang memainkan olahraga ini juga dibatasi, karena saat itu, hanya orang-orang kelas atas serta keluarga bangsawan Belanda saja yang diperbolehkan untuk memainkan tenis meja.
Seiring perkembangan zaman, tenis meja sudah mulai dimainkan oleh berbagai lapisan masyarakat di tanah air. Pada tahun 1939, banyak tokoh yang menggeluti dunia tenis meja berinisiatif untuk mendirikan organisasi tenis meja di Indonesia.
Pada akhirnya, dibentuklah organisasi yang disebut dengan Persatuan Ping Pong Seluruh Indonesia (PPPSI). Kemudian, di tahun 1958, dalam sebuah kongres di Surakarta, persatuan ping pong ini pun berganti nama menjadi Persatuan Tenis Meja Seluruh Indonesia (PTMSI).
Di tahun 1960, PTMSI kemudian bergabung menjadi anggota federasi tenis meja tingkat Asia. Beberapa kejuaraan pun telah digelar oleh federasi ini dan menjadikan Indonesia sebagai salah peserta dalam kejuaraan tenis meja tersebut.
Setelah PTMSI terbentuk, dunia tenis meja di tanah air semakin meningkat. Hal ini terbukti dengan banyaknya organisasi-organisasi tenis meja lainnya yang tersebar di seluruh Indonesia, baik itu di kampus-kampus hingga di sekolah-sekolah.
Sejarah Tenis Meja dan Perkembangannya