Keberadaan perusahaan startup di Indonesia cenderung terus berkembang, meskipun banyak tantangan yang harus dihadapi. Umumnya tantangan perusahaan startup di Indonesia adalah tidak terlepas dari siklus perkembangan bisnis baik itu dari dalam maupun luar negeri serta modal.
Perkembangan Perusahaan Startup di Indonesia
Perusahaan startup atau yang biasa disebut dengan perusahaan rintisan ini secara umum merupakan UKM (Usaha Kecil Menengah) yang bergerak dalam bisnis dengan penekanan menggunakan platform e-commerce atau berbasis teknologi informasi. Oleh karena itu, perkembangan perusahaan startup berkaitan erat dengan bidang industri-industri kreatif seperti software development, desain, fashion, musik, dan lain sebagainya.
Perusahaan startup di Indonesia mulai berkembang setelah ada dukungan dari pertumbuhan jumlah pengguna internet pada tahun 2015 yang telah mencapai 132,7 juta pengguna. Selain itu, pengguna internet di Kawasan Asia Tenggara juga semakin berkembang sehingga ikut memacu perkembangan perusahaan startup di Asia Tenggara.
Menurut Agne Yasa dalam Banjir Modal Start-Up Lokal, Bisnis Indonesia, 21 Agustus 2017 disebutkan bahwa Kawasan Asia Pasifik sendiri memiliki pangsa pasar terbesar untuk penjualan melalui jalur e-commerce. Tercatat pada tahun 2016 nilai penjualan di Kawasan Asia Pasifik mencapai 1,152 miliar USD atau 56.2% dari total penjualan di dunia.
Kendati demikian, perkembangan ini tentu diiringi oleh berbagai tantangan dan permasalahan, seperti modal dan intensitas persaingan yang bersumber dari ekspansi perusahaan asing. Apalagi perusahaan startup yang bermodalkan infrastruktur teknologi informasi ini telah memberikan banyak kemudahan bagi masyarakat untuk memperoleh kebutuhan sehari-hari, sehingga persaingan semakin sengit.
Tantangan Perusahaan Startup di Indonesia
Terlepas dari perkembangan perusahaan startup di Indonesia menunjukkan kecenderungan yang terus meningkat, ada tantangan utama yang dihadapi jika ingin melangkah ke level berikutnya yaitu masalah modal, investor dan SDM.
Modal Perusahaan Startup
Tantangan modal yang dibutuhkan untuk mendanai pengembangan perusahaan startup dalam rangka mencapai level menengah ke atas sangat besar. Dana yang dibutuhkan untuk memperluas pasar dan memperkuat infrastruktur teknologi bisa mencapai 5 – 20 juta USD. Meskipun sebagian besar sumber permodalan dalam bentuk modal ventura, namun itu masih terbatas pada pendanaan tahap awal untuk mulai membangun perusahaan startup dengan segmen pasar terbatas. Dalam perusahaan startup, salah satu bentuk penyertaan modal yang menjadi pilihan dari investor adalah modal ventura, di mana investor menjadi pemilik saham perusahaan.
Ketiadaan modal pada tahap pengembangan perusahaan startup dapat menyebabkan missing middle yaitu fenomena dimana kesinambungan pertumbuhan perusahaan startup terhenti pada saat hendak mencapai level menengah atas. Jika sebuah perusahaan terjebak missing middle maka akan memiliki risiko kehilangan pasar sehingga nantinya akan menggerus keuntungan perusahaan yang bisa berakibat pada kebangkrutan. Terlebih dengan kehadiran kompetitor yang bergerak dalam bidang usaha yang sama.
Investor Perusahaan Startup
Persaingan dengan perusahaan startup berskala internasional juga bisa menjadi sebuah tantangan bagi perusahaan startup di Indonesia. Hal ini dikarenakan investor lebih berminat terhadap perusahaan startup potensial. Bagaimanapun juga, sumber dana terbesar dari sebuah perusahaan startup adalah investor. Dalam hal ini peran Pemerintah dalam rangka melindungi keberadaan perusahaan startup Indonesia dengan berpihak kepada UKM, itu sangat penting.
Selain itu, belum banyak investor yang mau berinvestasi di perusahaan startup karena memiliki risiko yang cukup besar. Perusahaan startup yang baru dirintis, umumnya juga belum terbukti mampu mencetak keuntungan. Dengan kata lain pemberian modal untuk tahap pengembangan memang memiliki risiko ketidakpastian pengembalian. Selain itu, tidak ada akses untuk ke investor asing yang bersedia funding di startup Indonesia.
Selain modal dan investor terdapat tantangan yang harus dihadapi oleh perusahaan startup yaitu siklus perkembangan bisnis harus dilalui oleh perusahaan startup untuk mencapai tahap stabil untuk dapat memberikan keuntungan. Dengan kata lain perusahaan sudah harus menghasilkan keuntungan. Dari kacamata bisnis, penyertaan modal ventura menunjukkan tingkat kepercayaan yang tinggi dari investor terhadap prospek perusahaan startup Indonesia di masa yang akan datang.
Sumber Daya Manusia
Meskipun Indonesia termasuk salah satu negara yang memiliki penduduk terbesar di dunia, namun kualitas sumber daya manusia khususnya untuk mengembangkan perusahaan startup di Indonesia masih terbilang rendah. Tenaga profesional yang ahli di bidang teknologi informasi masih sedikit, khususnya yang mampu memenuhi kualifikasi perusahaan startup.
Selain itu, banyak pendiri perusahaan startup di Indonesia belum banyak memiliki ide-ide kreatif, fresh dan brilian. Inilah tantangan yang sering kali sulit dihadapi oleh founder startup baru di Indonesia. Padahal perkembangan positif dan pangsa pasar konsumen di Indonesia yang besar telah menarik minat investasi baik dari dalam maupun luar negeri.
Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) memperkirakan perusahaan startup dalam industri kreatif di Indonesia secara individu akan mampu menyumbang sebesar 12% dari Produk Domestik Bruto (PDB) dengan penyerapan sebesar 13 juta tenaga kerja baik yang terlibat langsung maupun tidak langsung.
Perkembangan Perusahaan Startup di Indonesia