Oli tidak dapat dipisahkan dari kendaraan (sepeda) motor karena memiliki peran dan fungsi yang sangat vital terhadap mesin pada motor. Pada sepeda motor terdapat beberapa sistem yang berfungsi untuk menjalankan mesin motor, dan salah satu sistem yang penting adalah sistem pelumas. Sistem pelumas berpengaruh terhadap “efisiensi dan efektivitas kinerja mesin kendaraan bermotor, di mana dalam industri otomotif mesin kendaraan bermotor dipengaruhi oleh kondisi oli pelumas yang digunakan.
Pengertian dan Jenis Oli Pelumas
Oli (lubricant atau sering disebut lube) adalah zat cair yang berfungsi yang berfungsi untuk mereduksi kehausan antara dua permukaan benda bergerak yang saling bergesekan. Sehingga oli sering juga disebut dengan pelumas. Suatu bahan cairan dapat dikategorikan sebagai oli atau pelumas jika mengandung bahan dasar oil based atau water/glycol based serta aditif.
Untuk menandai kekentalan oli, biasanya digunakan istilah atau kode huruf Society of Automotive Engineer (SAE) yang diikuti dengan angka. Angka di belakang huruf SAE inilah yang menunjukkan tingkat kekentalannya (viskositas).
Misalnya SAE 20W-50, berarti oli tersebut memiliki kemampuan yang telah lulus uji dengan distarter pada suhu (minus) -10 C dan bisa dialirkan di dalam mesin sampai suhu -20 C dan memiliki minimum kekentalan tertentu pada suhu tinggi 150 C (HTHS).
Untuk oli SAE 10W40 seperti untuk Rekomendasi Oli Motor Matic Terbaik di Indonesia, oli ini lulus uji sampai –30. Semakin kecil angka SAE dengan huruf W semakin dingin suhu ujinya, begitu seterusnya. Huruf W di belakang angka 10 merupakan singkatan kata winter (musim dingin). Maksudnya, pelumas mempunyai tingkat kekentalan sama dengan SAE 10 pada saat suhu udara dingin dan SAE 40 ketika udara panas.
Ada dua jenis oli pelumas yang umum beredar berdasarkan jenis bahan dasarnya,
1. Oli Mineral (Base Oil)
Oli Mineral (Base Oil) biasanya diperoleh dari pengolahan minyak bumi yang dilakukan melalui proses destilasi bertingkat berdasarkan titik didihnya. Proses pembuatan oli mineral melalui beberapa tahap yaitu:
- Deasphalting untuk menghilangkan kandungan aspal dalam minyak.
- Hidrogenasi untuk menaikkan viskositas dan kualitas. Pencampuran katalis untuk menghilangkan lilin dan menaikkan temperatur pelumas paraffin.
- Clay or hydrogen finishing untuk meningkatkan warna, stabilitas dan kualitas oli pelumas
2. Oli Sintetis (Synthetic Oil)
Oli Sintetis terdiri atas Polyalphaolifins senyawa ini kemudian dicampur dengan oli mineral. Pada dasarnya, oli sintetis didesain untuk menghasilkan kinerja yang lebih efektif dibandingkan dengan oli mineral.
Kualitas oli sintesis ditentukan oleh bahan dasar pada proses pembuatan oli dan zat aditif yang digunakan. Semakin lengkap aditif yang terkandung dalam oli maka kualitas oli tersebut semakin baik untuk digunakan, tanpa adanya zat aditif pada oli maka oli akan mudah terkontaminasi dan fungsi oli sebagai oli sebagai minyak pelumas menjadi kurang maksimal.
Peran dan Fungsi Oli Pada Kendaraan Motor
Peran oli pelumas pada sepeda motor manual dan matic memiliki fungsi untuk melumasi setiap komponen yang ada pada ruang mesin, agar dapat mencegah keausan pada komponen mesin tersebut. Selain itu, peran dan fungsi oli motor adalah sebagai pembersih kotoran serbuk bekas pecahan komponen mesin, mencegah timbulnya karat, serta sebagai pendingin pada mesin terutama pada piston yang bergesekkan dengan dinding silinder.
Setiap mesin kendaraan bermotor memiliki kapasitas dan kuantitas oli pelumas untuk dapat bekerja dengan maksimal. Untuk menjalankan mesin harus ada oli yang berfungsi untuk melumasi setiap komponen dalam mesin. Meskipun mesin dapat dijalankan tanpa menggunakan oli mesin, namun akan sangat mempengaruhi terhadap kinerja mesin, sehingga mesin akan cepat mengalami panas yang berlebih yang dapat mengakibatkan kerusakan parah.
Hukum Newton yang berhubungan dengan gaya gesek ada dua gaya gerak gesek yaitu, antar dua benda yang padat saling tegak lurus adalah gaya gesek statis dan kinetis yang dibedakan antara titik-titik sentuhan antara kedua permukaannya yang tetap atau saling berganti.
Gaya gesek yang bekerja berlawanan arah terhadap gerak benda, dan hasil penelitian ini menunjukkan benda yang kering tanpa pelumas maka besar gaya geseknya sebanding dengan gaya gesek normal.
Oli pelumas pada mesin motor manual dan matic tidak jauh dari nilai kualitas, kuantitas dan kekentalan. Baca Perbedaan Mesin Motor Matic dan Manual Kualitas minyak pelumas berarti setiap oli yang digunakan dalam mesin hendaknya dilakukan penggantian oli dengan oli yang baru, sebab oli yang sudah dipakai maka nilai kualitasnya akan menurun seperti perubahan warna menjadi hitam.
Kuantitas oli pelumas berarti volume yang ada didalam mesin seharusnya disesuaikan dengan volume yang dianjurkan oleh pabrik, karena setiap mesin mempunyai kapasitas performa mesin yang berbeda-beda. Sedangkan kekentalan oli pelumas yaitu tingkat kekentalan cairan untuk melumasi bagian dan celah komponen agar setiap komponen yang bergesekan tidak menimbulkan tabrakan antar komponen sehingga menimbulkan suara yang berisik
Penambahan jumlah oli pada mesin atau volume oli yang berlebih dalam mesin akan membuat kinerja mesin sangat berat dikarenakan gerak putar komponen pada mesin mengalami penambahan beban dan bergesekan lebih banyak dengan oli, sehingga performa mesin yang dihasilkan akan menurun.
Mesin yang berisik bisa saja sudah mengalami keausan pada komponennya akan tetapi masih bisa diredam oleh penambahan jumlah oli. Namun oli yang berlebih dalam mesin mengakibatkan putaran atas mesin lebih berat dan oli yang terlalu banyak dalam mesin dapat membuat banyak gelembung udara pada mesin, dampaknya pada kemampuan melumasi akan berkurang dan kendaraan akan menjadi lebih boros bahan bakar.
Penggunaan oli sebaiknya sesuai dengan standar dari spesifikasi pabrik,seperti Rekomendasi Oli Motor Matic Terbaik di Indonesia, karena jika oli yang digunakan melebihi volume standar maka akan menurunkan kinerja mesin sehingga gerak dari komponen mesin lebih berat. Sedangkan jika oli yang digunakan lebih sedikit akan mengakibatkan peningkatan performa akan tetapi mesin cepat panas dan dapat mengakibatkan kerusakan pada komponen mesin.
Peran dan Fungsi Oli Pada Kendaraan Motor