Pendekatan dan Strategi Pembelajaran merupakan persiapan atau langkah awal dari proses pembelajaran agar tercapai kompetensi yang telah diharapkan. Seorang guru akan menggunakan pendekatan pembelajaran sebagai cara umum dalam memandang permasalahan maupun objek kajian, baik itu yang berpusat pada siswa maupun yang berpusat pada guru. Selanjutnya, berdasarkan pendekatan pembelajaran yang telah ditetapkan tersebut, guru menurunkannya ke dalam strategi pembelajaran dengan menggunakan langkah-langkah yang sistematik dan sistemik.
Pendekatan Pembelajaran
Pengertian Pendekatan Pembelajaran adalah cara pandang atau titik tolak pendidik yang digunakan untuk menciptakan lingkungan pembelajaran yang memungkinkan terjadinya proses pembelajaran dan tercapainya kompetensi yang ditentukan. Secara umum, pembelajaran terdapat dua jenis pendekatan, yaitu: (1) pendekatan pembelajaran yang berpusat pada siswa (student centered approach) dan (2) pendekatan pembelajaran yang berpusat pada guru (teacher centered approach).
Pendekatan Kontekstual
Pendekatan kontekstual (CTL, Contextual Teaching and Learning) merupakan konsep belajar yang dapat membantu guru mengaitkan antara materi yang diajarkannya dengan situasi dunia nyata siswa dan mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapannya dalam kehidupan mereka sebagai anggota keluarga dan masyarakat (Nurhadi, 2002). Prinsip dalam CTL yaitu: (1) konstruktivisme, (2) penemuan (inquiry), (3) bertanya (questioning), (4) masyarakat belajar (learning community), (5) pemodelan (modelling), (6) refleksi, dan (7) penilaian autentik.
Pendekatan Saintifik
Dalam Kurikulum 2013, juga dikenal istilah pendekatan saintifik. Pendekatan saintifik adalah suatu pendekatan pembelajaran yang mengikuti kegiatan ilmiah, dengan alur urutan kegiatan atau pengalaman belajar sebagai berikut: mengamati, menanya, mengumpulkan informasi/mencoba, menalar/mengasosiasi, dan mengomunikasikan (Permendikbud No.103 Tahun 2014, pasal 2, ayat 8).
Strategi pembelajaran
Pengertian strategi pembelajaran adalah langkah-langkah sistematik dan sistemik yang digunakan pendidik untuk menciptakan lingkungan pembelajaran yang memungkinkan terjadinya proses pembelajaran dan tercapainya kompetensi yang ditentukan (Permendikbud No.103 Tahun 2014). Strategi pembelajaran dibuat berdasarkan pendekatan pembelajaran yang telah ditetapkan. Misalkan, pendekatan pembelajaran yang berpusat pada siswa dapat menurunkan strategi pembelajaran discovery, inkuiri atau kooperatif.
Secara umum strategi pembelajaran dapat dibedakan ke dalam beberapa klasifikasi:
a. Expository versus discovery
Expository merupakan strategi pembelajaran yang menitikberatkan dalam penyampaian bahan materi secara sistematis dan lengkap, dimana posisi siswa sebagai penerima. Sementara discovery dimaksudkan sebagai strategi yang menempatkan siswa lebih aktif dengan kegiatan menemukan dimana materi disampaikan tidak dalam bentuk final.
b. Group versus Individual
Strategi group mementingkan peran siswa dalam kegiatan kelompok untuk bekerjasama dan terlibat dalam aktivitas kelompok. Sementara strategi individual dimaksudkan lebih menitikberatkan pada peran individu secara mandiri dalam mencapai kemajuan belajarnya.
Pendekatan Dan Strategi Pembelajaran
Pada awal pembelajaran, guru memfasilitasi dengan aktivitas di mana siswa untuk pertama kali belajar dengan mengamati, dengan menggunakan indera dan juga pikirannya. Bentuk aktivitas dapat berupa problem/masalah, alat peraga, kasus, contoh dan bukan contoh, dan lain sebagainya. Selanjutnya, siswa akan bertanya-tanya (baik mandiri maupun dibimbing oleh guru), mengenai apa yang belum dipahami, apa yang perlu dicari, bagaimana cara mencarinya, alternatif apa yang dapat dilakukan, bagaimana melakukannya, dsb.
Siswa menerapkan alternatif cara pemecahan dengan sambil mengumpulkan informasi yang ditemui sebanyak-banyaknya dan seselektif mungkin. Setelah mengumpulkan informasi dengan menerapkan strategi pemecahan atau percobaan, siswa menalar (mencari kesimpulan) atau mengasosiasikan hasil-hasil hingga membentuk satu atau beberapa kesimpulan. Siswa juga diberi fasilitas untuk mengkomunikasikan hasilnya dengan berdiskusi atau dilaporkan, baik dengan siswa lainnya maupun dengan guru.
——–
Referensi:
Udin S. Winataputra. 2003. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Pusat Penerbitan Universitas Terbuka.
Kemendikbud. 2014. Permendikbud No.103. Jakarta.
Pendekatan dan Strategi Pembelajaran – Padamu Negeri