Pengertian Kesulitan Belajar adalah suatu kondisi gangguan dalam proses belajar yang mungkin terkait dengan faktor disfungsi yang berkaitan dengan urat saraf (neurologis), sehingga mengalami gangguan dalam belajar yang ditandai dengan kesulitan yang nyata dalam tugas-tugas akademik, bukan disebabkan oleh faktor kecerdasan, faktor kecacatan ataupun faktor luar.
Kesulitan Belajar dalam istilah bahasa Inggris Learning Disability berarti ketidakmampuan belajar. Namun istilah tidak mampu belajar dirasa kurang tepat sehingga lebih pantas digunakan istilah kesulitan belajar. The United States Office of Education (USOE) (1997) mengemukakan bahwa Kesulitan belajar khusus adalah suatu gangguan dalam satu atau lebih dari proses psikologis dasar yang mencakup pemahaman dan penggunaan bahasa ajaran atau tulisan.
Gangguan tersebut mungkin menampakkan diri dalam bentuk kesulitan mendengarkan, berpikir, berbicara, membaca, menulis, mengeja atau berhitung. Batasan tersebut mencakup kondisi-kondisi seperti gangguan perseptual, luka pada otak, disleksia, dan afasia perkembangan. Batasan tersebut tidak mencakup anak-anak yang memiliki problem belajar yang penyebab utamanya berasal dari adanya hambatan dalam penglihatan, pendengaran atau motorik, hambatan karena tuna grahita, karena gangguan emosional, atau karena kemiskinan, lingkungan, budaya atau ekonomi.
Pengertian Kesulitan Belajar
The National Joint Committee for Learning Disabilities (NJCLD). Kesulitan belajar adalah gangguan instrinsik yang diduga disebabkan oleh adanya disfungsi sistem syaraf pusat. Meskipun suatu kesulitan belajar mungkin terjadi bersamaan dengan adanya kondisi lain yang mengganggu (misalnya gangguan sensoris, tunagrahita, hambatan sosial dan emosional )atau berbagai pengaruh lingkungan (misalnya perbedaan budaya, pembelajaran yang tidak tepat, faktor-faktor psikogenetik), berbagai hambatan tersebut bukan penyebab atau pengaruh langsung.
The Board of the Association for Children and Adulth with Learning Disabilities (ACALD). Pengertian kesulitan belajar khusus adalah suatu kondisi kronis yang diduga bersumber neurologis yang secara selektif mengganggu perkembangan, intergrasi dan atau kemampuan verbal dan atau non verbal.
Yusuf dkk (2003:7). Anak yang karena satu dan lain hal secara signifikan menunjukkan kesulitan dalam mengikuti pendidikan pada umumnya, tidak mampu mengembangkan potensinya secara maksimal, prestasi belajar yang dicapai berada dibawah potensinya sehingga mereka memerlukan perhatian dan layanan khusus untuk mendapatkan hasil yang terbaik sesuai dengan bakat dan kemampuanya.
Takeshi Fujishima et al., (1992:26). Kesulitan belajar berbagai istilah yang berkenaan dengan gangguan pada anak seperti disfungsi minimal otak(minimal brain disfunction), gangguan neurologis (neurogical disorders), disleksia (dyslexia), dan afasia perkembangan (developmental aphasia).
Azis (2001:19). Kesulitan dalam belajar merupakan kondisi ketertinggalan dalam belajar jika keberhasilan di sekolahnya lebih rendah daripada teman-teman pada tingkat umur dan saat yang sama, ketertinggalan tersebut dapat berupa ketertinggalan dalam bidang bakat, dan pada bidang pelajaran praktis.
Abdurrahman (1998:9), Secara umum kesulitan belajar dapat dikelompokkan menjadi dua kelompok yaitu Kesulitan belajar yang berhubungan dengan perkembangan (developmental learning disabilities) dan Kesulitan belajar akademik (academic learning disabilities). Kesulitan belajar akademik pada umumnya terdapat pada anak yang belajar di sekolah dengan hasil pencapaian belajar dibawah kemampuan akademik yang sebenarnya.
Penyebab Kesulitan Belajar
Secara umum penyebab kesulitan belajar adalah gangguan yang disebabkan oleh dua faktor yaitu internal dan eksternal sehingga tidak mampu mengembangkan potensinya secara maksimal.
Penyebab kesulitan belajar faktor internal, antara lain:
- Kemungkinan adanya disfungsi neurologis
- Genetik
- Luka pada otak
- Biokimia yang hilang
- Pengaruh-pengaruh psikologis dan sosial yang merugikan perkembangan anak.
Penyebab kesulitan belajar faktor eksternal, antara lain:
- Strategi pembelajaran yang salah
- Kegiatan belajar yang tidak membangkitkan motivasi belajar anak
- Pemberian penguatan (reinforcement) yang tidak tepat (Abdurrahman, 1998:11)
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pengertian kesulitan belajar dikelompokkan menjadi dua kategori. Yang pertama, kesulitan belajar yang berhubungan dengan perkembangan yang mencakup motorik, persepsi, bahasa, dan komunikasi. Sedangkan yang kedua, kesulitan belajar akademik yang mencakup keterampilan membaca (dieleksia), menulis (disgrafia), dan atau berhitung (diskalkulia). Gangguan dalam belajar yang ditandai dengan kesulitan yang nyata dalam tugas-tugas akademik, bukan disebabkan oleh faktor kecerdasan, bukan disebabkan oleh faktor kecacatan ataupun faktor luar.
Kesulitan Belajar – Padamu Negeri