Pengertian kemampuan spasial adalah adalah kemampuan memandang warna, garis, bentuk dan ruang, dan dapat memahami visuali serta sifat-sifat keruangan. Biasanya orang yang memiliki kemampuan spasial lebih pandai dalam pelajaran seni, bermain lego ataupun berpikir secara 3 dimensi.
Jean Piaget dalam teori perkembangan kognitifnya menyatakan bahwa kemampuan spasial sebagai konsep abstrak yang di dalamnya meliputi :
- hubungan spasial (kemampuan untuk mengamati hubungan posisi objek dalam ruang)
- kerangka acuan (tanda yang dipakai sebagai patokan untuk menentukan posisi objek dalam ruang)
- hubungan proyektif (kemampuan untuk melihat objek dari berbagai sudut pandang)
- konsversi jarak (kemampuan untuk memperkirakan jarak antara dua titik)
- representasi spasial (kemampuan untuk merepresentasikan hubungan spasial dengan memanipulasi secara kognitif)
- dan rotasi mental (membayangkan perputaran objek).
Bagaimana hubungan kemampuan spasial dengan belajar bahasa?
Banyak metode pembelajaran yang bisa digunakan untuk belajar bahasa, akan tetapi tidak semua metode tersebut cocok dengan kecerdasan masing-masing orang.
Salah satu metode yang tepat adalah menghubungkan kemampuan spasial dengan visual sebuah ruang atau sebuah tempat. Visual spasial merupakan salah satu model belajar yang dapat diberikan untuk meningkatkan pembelajaran bahasa terutama membaca dan menulis.
Kecerdasan visual spasial menurut Gardner adalah kemampuan mempersepsi dunia dan visual secara akurat. Kecerdasan ini meliputi kepekaan pada warna, garis, bentuk ruang, dan hubungan antarunsur tersebut. Anak mampu mengamati dunia spasial secara akurat, bahwa membayangkan bentuk-bentuk geometri dan tiga dimensi, serta kemampuan memvisualisasikan dengan grafik dan ide tata ruang (spasial). Anak dengan kemampuan visual spasial adalah pengamatan dunia, mereka peka dan mengamatinya secara menyeluruh.
Model belajar visual spasial yang memegang peranan penting adalah mata / penglihatan (visual), dalam hal ini metode pengajaran yang digunakan guru sebaiknya lebih banyak / dititikberatkan pada peragaan / media, dengan mengajak mereka ke obyek-obyek yang berkaitan dengan pelajaran tersebut, atau dengan cara menunjukkan alat peraganya langsung pada siswa atau menggambarkannya di papan tulis.
Gaya belajar visual spasial, siswa harus melihat bahasa tubuh dan ekspresi muka gurunya untuk mengerti materi pelajaran. Di dalam kelas, siswa dengan kemampuan spasialnya lebih suka mencatat sampai detil-detilnya untuk mendapatkan informasi dan cenderung untuk duduk di depan agar dapat melihat dengan jelas.
Baca juga artikel menarik Halodoc, Konsultasi Dokter Semakin Mudah
Prestasi Belajar Bahasa Indonesia
Kemampuan spasial seorang anak dapat meningkatkan prestasi dalam belajar bahasa Indonesia. Prestasi merupakan tujuan yang hendak dicapai oleh setiap siswa, siswa dikatakan berprestasi apabila menampakan hasil belajar sesuai dengan tujuan yang diharapkan, salah satunya diukur menggunakan tes prestasi belajar.
Sedangkan bahasa Indonesia merupakan salah satu pelajaran penting di Negara Indonesia terutama untuk hal mendasar yaitu literasi baca tulis. Baca tulis dalam proses pendidikan memang menjadi sesuatu yang penting. Baca tulis adalah satu titik patokan yang paling ditunggu-tunggu, sebagai satu milestone yang menggambarkan tercapainya titik keberhasilan anak-anak belajar bahasa.
Belajar bahasa Indonesia secara visual dengan menggunakan tampilan-tampilan visual, seperti diagram, buku pelajaran bergambar, gambar/foto, dan video, akan membuat siswa mengerahkan kemampuan spasial mereka untuk berpikir tentang gambar-gambar di otak mereka dan diharapkan belajar lebih cepat.
Konsep penggunaan gambar dalam model pengajaran ini adalah sebagai stimulus bagi pengalaman berbahasa, maka aktivitas di ruang kelas perlu dikembangkan untuk diterapkan dalam seni-seni berbahasa, khususnya untuk melatih para pembaca pemula belajar membaca dan menulis dengan baik.
Pendekatan ini lebih berkaitan dengan perkembangan bahasa siswa: bagaimana mereka mampu memanfaatkan kata-kata yang telah dipelajari dan bagaimana membuat hubungan-hubungan antara kata-kata itu dengan objek-objek yang ada di sekelilingnya.
Dengan demikian prinsip terpenting dalam model ini adalah membangun perkembangan kosakata dan bentuk-bentuk sintaksis siswa serta memfasilitasi peralihan dari tutur menjadi tulisan.
Kemampuan Spasial dengan Prestasi Belajar Bahasa Indonesia