Dunia sedang dihadapkan dengan permasalahan perubahan iklim yang tidak memiliki titik penyelesaian masalahnya. Pasalnya, jika ingin berperan dalam mengurangi dampak perubahan iklim dan isu lingkungan lainnya, dibutuhkan kerjasama yang baik antara stakeholder dan pebisnis yang bergerak di industri manufaktur.
Strategi Kimin Tanoto Dalam Bisnis Keberlanjutan
Pada tahun 2011, Indonesia telah mengambil langkah untuk menjadi negara yang akan berperan pada pengurangan gas rumah kaca. Keseriusan tersebut tertuang melalui Peraturan Presiden Nomor 61 dan 71 Tahun 2011 tentang mitigasi perubahan iklim untuk mengurangi dan mengendalikan risiko perubahan iklim.
Kini, pengusaha-pengusaha di Indonesia telah mulai tergerak dan sadar akan pentingnya gerakan memerangi perubahan iklim di Indonesia. Salah satu pengusaha yang mulai terlibat menyelesaikan permasalahan ini adalah Mr Kimin Tanoto.
Pengusaha yang bergerak di industri baja ini berupaya untuk mengurangi gas emisi karbon sebanyak 0% pada tahun 2060. Kimin Tanoto tidak hanya memotivasi gerakan pengurangan gas emisi saja, namun ia membuktikannya dalam Program Karbon Netral pada perusahaannya, Gunung Raja Paksi.
Aksi nyata Mr. Kimin Tanoto pada isu lingkungan ini dilakukan sebagai bentuk kepedulian dan tanggung jawabnya dengan lingkungan sekitar. Kimin Tanoto sadar bahwa industri baja berpengaruh pada dampak lingkungan. Maka dari itu, dengan menjalankan Program Karbon Netral, ia berharap bahwa Gunung Raja Paksi dapat berperan mengurangi gas emisi.
Upaya Kimin Tanoto Dalam Memerangi Perubahan Iklim
Pada Juli 2021 lalu, Indonesia memperbaharui komitmen pemerintah mengenai isu lingkungan dalam Nationally Determined Contribution (NDC). Kini, Indonesia berkomitmen untuk mengurangi emisi pada tahun 2030 sebesar 29% secara business as usual dan pengurangan emisi sebesar 41% di bawah business as usual. Pembaharuan komitmen untuk menuju Indonesia tanpa gas emisi pun didukung oleh Kimin Tanoto sebagai salah satu stakeholder penting di Indonesia.
Untuk mengurangi penggunaan emisi karbon di Indonesia diperlukan gerakan serentak dari berbagai pihak, mulai dari pebisnis, masyarakat dan pemerintah. Maka dari itu, Kimin Tanoto berharap melalui strategi yang tengah diterapkan ke Gunung Raja Paksi dapat membuat bisnisnya perlahan menuju ke bisnis yang berkelanjutan dan ekonomi hijau.
Strategi Mr. Kimin Tanoto Membentuk Bisnis Yang Ramah Lingkungan
Saat Kimin Tanoto berkomitmen untuk mendapatkan tujuan, saat itulah strategi inovatif diterapkan. Sebagai komisaris Gunung Raja Paksi, Kimin Tanoto serius untuk berperan dalam mengurangi gas emisi.
Strategi yang tengah disusun oleh Kimin Tanoto antara lain melakukan efisiensi energi dan mempertimbangkan untuk menggunakan energi pengganti. Sebab, seperti yang kita ketahui bahwa industri di Indonesia kebanyakan menggunakan sistem energi tradisional misalnya saja batu bara. Maka dari itu, Kimin Tanoto memilih menggunakan alternatif energi lain yang lebih ramah lingkungan seperti dengan tenaga air ataupun solar panel.
Mr. Kimin Tanoto berharap dapat tetap menjalankan bisnisnya dengan maksimal dan tetap seimbang dengan lingkungan sekitar. Kimin Tanoto pun melakukan kerja sama dengan Institut Pertanian Bogor dan Gunung Raja Paksi agar bersama-sama memperkuat dalam pengendalian lingkungan, sosial dan tata kelola atau dikenal dengan ESG.
Melalui kerangka kerja yang lebih Transparan, Akuntabel dan Profesional (TAP), diharapkan dapat memberikan upaya terbaik dalam memerangi isu lingkungan yang ada dan dapat menuju gas emisi 0% pada tahun 2060.
Kontribusi dan dedikasi yang sedang dilakukan Kimin Tanoto dapat mendorong stakeholder lainnya untuk melakukan hal yang sama.
Strategi Mr. Kimin Tanoto Dalam Menuju Bisnis Keberlanjutan